Contoh Geguritan Purwakanthi
Geguritan Purwakanthi atau gaya bahasa (dalam bahasa jawa). Gaya bahasa dibuat atau digunakan, bukan tanpa tujuan. Penggunaan gaya bahasa memiliki fungsi dalam suatu karya sastra. Gaya bahasa perulangan yaitu gaya bahasa yang mengandung perulangan bunyi, suku kata, atau frase ataupun bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Purwakanthi diambil dari kata purwa yang berarti wiwitan/ awalan dan kanthi berarti menggandheng, mengulang, kanca, menggunakan. Jadi purwakanthi yaitu mengulang yang telah disebut di awal.Contoh Gegurian Purwakanthi Guru Sastra
1. Contoh Purwakanthi Guru SastraJawa tanpa jiwa jawane jawa wisa
Jawa tanpa waja jawane jawa ula
Jawa tanpa jawa jawane jawa buta
Jawa tanpa jiwa jawanya jawa bisa
Jawa tanpa gigi jawanya jawa ular
Jawa tanpa jawa jawanya jawa buta
Aliterasi ditunjukkan dengan perulangan huruf j dan huruf w pada kata jawa, jiwa, wisa, dan waja.
Contoh Geguritan Purwakanthi Guru Swara
1. Contoh Purwakanthi Guru SwaraKlobot
Pancen ya abot
Wong seneng wani ngotot
Jerune kditemah ngowot
Mlaku sleyat-sleyot
Nututi peleme selak dipangan codhot
Sarung jagung
Memang berat,
orang yang suka ngotot.
Isinya sampai
membluudag.
Jalannya sempoyongan.
Mengikuti mangga yang segera dimakan codhot
Penggunaan vokal o diakhiri konsonan t menjadi ot pada kata klobot, abot, ngotot, ngowot, sleyat-sleyot dan codhot merupakan bentuk gaya bahasa asonansi.
Contoh Geguritan Purwakanthi Lumaksita
1. Contoh Purwakanthi LumaksitaOmbak nggunung
Marake cilik ati
Ning aja cilikan aten
Awet urip mono
Tansah lambaran ati
Ombak menggunung
menjadikan minder.
Tetapi jangan minderan.
Hidup itu selalu beralaskan hati’
Penggunaan antanaklasis ditunjukan pada kata cilik ati dan lambaran ati .
Demikian sedikit artikel Contoh Geguritan Purwakanthi Jika anda yang belum mengetahui Pengertian Geguritan silahkan simak bacaan lain di Dunia Perpustakaan.
Semoga bermanfaat, terima kasih .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar