Selasa, 12 September 2017

Falsafah Memilih Pasangan Hidup Dalam Asmaradana

Falsafah Pasangan Hidup Dalam Asmaradana Masyarakat Jawa Sebagai Pasangan yang Baik

Falsafah Pasangan Hidup Dalam Asmaradana Masyarakat Jawa ini dalam sebuah tembang yang dijelaskan sebagai berikut
 Hasil gambar untuk falsafah Pasangan Hidup Dalam Asmaradana
 Asmarandana
Bait 13 dengan kutipan wong tuwa kang duwe peling,pan kinon anyinggahana,
sacumbana lawan lonthe, miwah taledhek aja, den ajak sacumbana,apan awon tilasipun,akathah kang sakit bengang artinya Jangan  pernah bercinta dengan pelacur  juga  taledhek, karena mereka sumber penyakit.
Bait 14  dengan kutipan lan kaping  kaliye  malih, asring   sakit   rajasinga, ting  cramumuh ting penyenyeh,  yen  munjuk  dhateng  ing  grana,  ok piseg adatira, yen mring netra dennya munjuk, akathah kang sakit wuta. artinya Penyakit  yang  sering menyerang adalah penyakit raja singa, di
daerah kelamin mengeluarkan nanah, jika ke mata bisa buta.
Bait 15 dengan kutipan ana  malih  den singgahi, sacumbana lan wanodya,  ingkang  awon pratingkahe, sanadyan silih  ayuwa,  tan  pantes kinedan, yen wus lara keh   kang   nutuh,   nora  
nana wong ngalema. artinya Menjauhi wanita yang berkelakuan jelek, sekalipun dia berparas
cantik.
Bait 16 dengan kutipan nadyan  awona  sathitik, kalamun antuk parawan, mundhak ngencengake    otot, pae  lan randha wulanjar, tan mundhakake kuwat, naming merit sampun gambuh, nora susah ajar-ajar. artinya Meskipun wanita yang berpenampilan kurang cantik, jika mendapat  gadis,  bisa 
mendapatkan keprawanannya, berbeda bila mendapat janda

Berikut Falsafah Memilih Pasangan Hidup Dalam Asmaradana adalah sebagian kutipan dalam Asmaradana untuk menguri-uri kabudayan jawi sebagai peninggalan para leluhur , semoga bermanfaat. Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 Kebiasaan Buruk Pemicu Kegemukan

7 Kebiasaan Buruk Pemicu Kegemukan  Pemicu Kegemukan  - Siapa yang takut gemuk , kegemukan , ingin badan ideal ?? Memiliki berat badan ya...