Penjelasan Contoh Puisi Politik
Puisi politik biasanya disajikan untuk menyindir pemerintahan atau sebagai aspirasi masyarakat untuk para pemimpinnya.Jika kemarin Dunia Perpustakaan telah banyak menyajikan contoh puisi hewan , contoh parikan , contoh puisi lingkungan , contoh puisi pahlawan , contoh puisi guru dsbny.
Mari kita simak materi contoh puisi politik berikut.
Contoh Puisi Politik Dalam Bahasa Jawa
Jula-juli Zaman Edan
Zamane zaman edan
Munggah mbulan numpake dokar
Politik saiki dadi dhangdhutan
Rakyate kere entek digoyang.
Sing penting sing ora kurang mangan.
Mangan tempe iwak tahu
Uteke memblemorale kleru.
Zamane zaman edan
Tuku manuk oleh kurungan
Politike kentekan program
Bokonge inul didol gram-graman
Inal-Inul bokong-bokongan.
Politike mungkret dadi sakbokong
Elite ngedhobos omong kosong.
Zamane zaman edan
Wedang kopi gulane tebu
Rakyat gak eruh sapa sing digugu
Elite kabeh gak kenek ditiru
Kebeh nurut udele dhewe.
Nguyuh mbengi nyirami latar
Elite muntah rakyate lapar.
(Karya Sindhunata, 2003: 31)
Terjemahan Contoh Puisi Politik Dalam Bahasa Indonesia
Zamannya zaman gilaPergi ke bulan naik dokar
Rakyatnya miskin habis digoyang
Yang penting gak kurang makan
Makan tempe berlauk tahu
Pikirannya memble moralnya keliru
Zamannya zaman gila
Beli burung dapat kandang
Politiknya kehabisan program
Bokong Inul dijual bergram-gram
Inal-Inul berbokong-bokong
Politiknya menyusut menjadi bokong
Para elit berbohong omong kosong
Zamannya zaman gila
Minum kopi bergula tebu
Rakyat tidak tahu siapa yang menjadi panutan
Para elit gak bisa ditiru
Semua menuruti maunya sendiri
Kencing di malam hari untuk membasahi halaman
Para elit muntah tapi rakyat kelaparan
(Karya Sindhunata, 2003: 31)
Makna kutipan di atas dapat dilihat bahwa walaupun para elit berbicara banyak tentang politik negara tetapi semua itu berupa omong kosong. Para elit hanya memenuhi kehendak pribadi, yang artinya segala tindakanya sama sekali tidak bisa ditiru. Hingga terjadi kesenjangan yang tinggi, yang digambarkan dalam puisi tersebut dengan elit yang muntah, karena terlalu banyak makan, sedangkan rakyat kelaparan.
Kesenjangan yang inilah yang kemudian menciptakan banyak permasalahan dan krisis dalam masyarakat. Masyarakat yang merasa tidak berdaya tidak melakukan aksi apapun dan menjadi apatis terhadap para pejabat pemerintah . Ilustrasi dari puisi ini pun menunjukkan bahwa elite politik dan pejabat negara bukan orang yang dapat dipercaya. Pada ilustrasi pertama terdapat gambar mulut yang tersenyum sebagai simbol ucapan elit politik yang banyak janji dan
sering berkata manis. Namun, dalam gambar tersebut, didepan mulut terdapat sate bokong yang
dipegang dengan tangan yang membentuk simbol hubungan seksual.
Gambar tersebut ingin menyampaikan bahwa selain sering omong kosong, pejabat elit juga sering terlibat skandal seksual (http://uniknya.com/
Keriuh-rendahan dan kesenjangan yang tinggi ini dalam puisi tersebut disebutkan merupakan representasi sebuah zaman yang gila. Lebih jauh, puisi ini terasa mengritisi sikap kesenjangan hukum, ekonomi, sosial yang dialami di Indonesia. Kesenjangan ekonomi dan hukum dan sosial merupakan kesenjangan yang saling berhubungan satu sama lain. Sehingga jika terjadi kesenjangan di satu bidang, maka akan terjadi kesenjangan di bidang yang lain. Terciptanya kesenjangan karena sikap elit yang mengambil yang menjadi milik masyarakat,
karena elit yang tidak mematuhi hukum yang berlaku, atau juga karena elit yang tidak memiliki sikap dan etika yang baik (Human Right Watch, 2003). Selain itu, krisis ekonomi dan sosial yang membuat siklus ekonomi buntu ikut membuat kesenjangan tersebut tercipta.
Selain itu, faktor masyarakat yang pasif terhadap sikap elit membuat kesenjangan semakin besar. Dalam puisi “Jula-juli Zaman Edan”, masyarakat yang mengetahui sikap elit tersebut tapi hanya bisa diam, sabar, dan hanya bisa melihat tingkah pola elit yang merugikan masyarakat tanpa melakukan apapun juga ikut berperan menumbuh-kembangkan kesenjangan tersebut.
Demikian sedikit ulasan tentang Contoh Puisi Politik yang mampu kami rangkum, semoga bermanfaat. Terima kasih.